Sabtu, 27 November 2010

CERPEN (Sesal Tiada Akhir)

Pagi itu di sebuah kampus terlihat seorang gadis duduk di sebuah ruangan dengan ditangannya sebuah buku yang sedang dibacanya.Nayla, itulah nama gadis itu,betapa tenangnya ia membaca tiap halaman bukunya itu.
Tiba-tiba terdengar suara yang mengejutkannya.
“hey, rajin banget pagi-pagi udah baca buku”sapa Rendy sahabatnya.
“eh kamu Ren,kirain siapa.ah engga juga tuh,biasa aja”
Kedua sahabat itupun kemudian asyik bersenda gurau.canda dan tawa pun menghiasi kebersamaan mereka.ditengah keceriaan mereka,datanglah Jesica, seorang gadis kaya yang cantik dan seksi namun ia sedikit sombong.ia pun duduk di sebuah kursi tepat didepan kursi Rendi dan Nayla.Rendy pun menyapanya dengan senyuman dan mengulurkan tangannya
“hey,aku Rendy,kamu siapa.?”
Melihat pria di depan matanya yang tiba-tiba mengulurkan tangannya untuk berkenalan Jesica hanya tersenyum sinis tanpa menghiraukan apa yang dikatakan pria tersebut.
”dasar pria aneh,kaya yang baru tau siapa aku aja” ucap Jesica dalam hati.
duuhh siapa sih dia ?kok aku jadi mati gaya gini ya .hemmmm tapi orangnya boleh juga lah kata Rendi dalam hati sambil tersenyum.
Keesokan harinya di kampus yang samaRendi terlihat sangat bersemangat berangkat ke kampus,dilihatnya dari arah berlawanan seorang gadis yang sedang berjalan kearahnya.
“sepertinya itu gadis yang kemarin deh,wah semakin hari makin cantik aja”,ucap Rendy.
”hey, pagi” sapa Jesica.
“pa...pa..pagi juga” ucap Rendy gugup.
Gadis itupun menyebutkan namanya, “aku Jesica, kamu?”
“a...a...aku Rendy”
Tak lama kemudian gadis itu meninggalkan Rendy dengan senyum sinisnya.
“akhirnya aku bisa kenalan juga sama gadis itu,hemmmm senengnya” kata Rendy dengan riangnya. Ia pun gak sabar ingin bertemu dengan sahabatnya,ia ingin bercerita tentang apa yang baru saja terjadi.
Ia berlari dengan kencangnya, setibanya di kelas,ia mendapati Nayla sedang membaca buku seperti biasanya,tiba-tiba terdengar teriakan Rendy dari jauh, “Nay..Nayla” panggilnya dengan nafas yang masih terengah-engah.
“iya Ren, ada apa?kok kaya yang buru-buru gitu?” tanya Nayla heran.
“Nay, aku mau curhat sama kamu” kata Rendy dengan muka riangnya.Rendy pun mulai bercerita tentang semua yang ia alami pagi itu.
“Nay, aku seneng banget deh hari ini”
“iya seneng kenapa?cepetan dong cerita ! aku jadi penasaran nih”
“jadi gini ceritanya,tadi pagi aku ketemu sama gadis yang kemarin,itu loh yangcantik and seksi itu,terus akhirnya dia mau kenalan sama aku,aku seneng banget deh bisa kenalan sama dia.kayaknya aku mulai suka deh sama dia”
Rendy terliat riang sekali saat bercerita,Nayla pun hanya bisa tersenyum walaupun sangat terpaksa,tanpa disadari hati Nayla sakit dan terluka mendengar cerita Rendy,karena Nayla pun sudah lama memendam perasaan terhadap Rendy sahabatnya.
“helooo... Nay..kok malah bengong sih denger cerita aku?menurut kamu gimana?” tanya Rendy.
“tentu saja aku ikut seneng kalau kamu seneng”
Keesokan harinya Rendy gak biasanya berangkat ke kampus pagi-pagi sekali, dengan semangat yang tinggi ia memutuskan untuk mengungkapkan perasaannya kepada Jesica. sesampainya disana,ia melihat Jesica sedang duduk di kursi dekat taman yang sedang asyik mendengarkan musik dari ipod-nya .Rendy pun segera menghampirinya.
“pagi, Jesica” sapa Rendy.
“pagi juga” jawab Jesica singkat.
“aku mau ngomong sesuatu sama kamu jes”
“oh,ngomong aja”
“aku...aku..aku suka sama kamu,kamu mau gak jadi pacar aku?”tanya Rendy gugup.
“hahhhh,,??” Jesica heran.
Dasar cowo aneh,baru kenal udah bilang suka,hemmmmmm tapi tampangnya boleh juga bisik jesica dalam hati.
“gimana jawaban kamu? Tanya Rendy penasaran.
“hemmmmmmm boleh lah, aku terima kamu” jawab Jesica.
Rendy senang bukan main mendengar jawaban dari Jesica, tanpa banyak basa-basi ia pun langsung bercerita kepada sahabat terdekatnya alias Nayla,yang selalu setia mendengarkan semua curhatannya.sahabatnya pun berusaha memperlihatkan wajah yang ceria, walaupun hatinya sakit mendengar Rendy menjadi pacar orang lain. Tapi apa lah asalkan demi sahabat, ia pun harus bahagia dengan kebahagiaan sahabatnya sendiri. Rendy selama ini tak pernah menyadari dan tidak pernah tau bahwa sahabatnya sendiri juga sangat menyayanginya lebih dari sahabat.itu karna Nayla tak pernah mengatakan atau memperlihatkan perasaannya terhadap Rendy.
Sepulangnya dari kampus,Rendy pergi ke toko bunga dekat sebuah kafe. Ia berencana untuk memberikan hadiah bunga untuk kekasih barunua. Setelah ia selesai membeli bunga,terlihat dari jauh seorang gadis yang sangat ia kenal sedang bermesraan dengan seorang pria.tak salah lagi gadis itu adalah Jesica.Rendy kaget setengah mati melihat pacar barunya sedang bersama pria lain. Ia pun langsung menghampiri Jesica untuk memastikan apa yang dilihatnya.setelah melihat Jesica dengan jarak yang sangat dekat,Rendy pun sangat emosi.
“Jesica, apa maksud dari semua ini? kenapa kamu bermesraan dengan pria lain?s iapa dia?” tanya Rendy dengan sangat emosi.
Dengan singkat jesica menjawab “dia pacar aku, memangnya kenapa?”
“tapi kan kamu udah jadi pacar aku Jes” jawab Rendy.
“iya,memang aku udah jadi pacar kamu,tapi dia juga pacar aku. Lagian sebelum kamu nembak aku, kamu juga gak nanya kan aku udah punya pacar atau belum.jadi bukan salah aku dong?”kata jesika.
“tapi kenapa waktu itu kamu langsung nerima aku kalau kamu sudah punya yang lain?” tanya Rendy dengan emosi.
“ya aku cuma iseng aja, aku gak serius tuh.ya udah lah kita putus aja ,lagian pacarku lebih oke kok daripada kamu” jawab Jesica.
“apa kamu bilang,,?putus,?gampang banget kamu bilang gitu.aku bener-bener menyesal udah suka sama kamu” ucap Rendy.
“ya udah lah terserah kamu aja,aku gak peduli” ucap jesica sambil meninggalkan Rendy.
Rendy pun stres bukan main ia segera pergi ke kafe tempat ia nongkrong dan menghabiskan beberapa botol minuman keras. Saat itu hari telah larut tapi Rendy belum pulang juga. Ibu nya pun sangat khawatir, ia menanyakan tentang Rendy kepada Nayla.
“Nayla, kenapa ya Rendy belum pulang juga ?kemana ya ia pergi?kamu tau nak kemana Rendy pergi?” tanya ibunya Rendy.
“apa?Rendy sudah larut malam gini belum pulang juga tente?” tanya Nayla khawatir.
“gimana kalau kita cari Rendy sama-sama tante? saya tau dimana tempat dia nongkrong kalau udah malem gini” ucap Nayla pula.
“kalau gitu ayo kita pergi sekarang juga” ajak mamanya Rendy dengan terburu-buru.
Tanpa fikir panjang, mereka pun segera pergi ke tempat dimana Rendy berada.
Sesampainya disana mereka kaget bukan main , gak biasanya Rendy minum minuman keras apalagi sampai sebanyak itu.Rendy pun tak sadarkan diri, mereka langsung membawa Rendy ke mobil dan membawanya pulang.
Pagi hari di rumah Rendyb,Rendy belum juga sadar dari pingsannya. Beberapa saat kemudian, ia pun terbangun dari pingsannya, dilihatnya sesosok orang yang sangat ia kenal tak lain ia adalah Nayla, yang selalu ada disaat ia senang dan sedih maupun saat ia terpuruk.
“Nayla, kamu disini?” tanya Rendy dengan suara yang masih lemas.
“ia ren, aku disini nemenin kamu.sebenernya ada apa sih Ren, sampai kamu kaya gini?apa yang terjadi ?cerita dong sama aku ! tanya Nayla dengan penuh kelembutan dan sangat hati-hati.
Rendy pun mulai bercerita, “jadi,waktu itu aku pergi ke toko bunga, aku ingin memberikannya sebagai hadiah untuk jesica karena dia udah jadi pacar aku,pas aku udah selesai beli bunga, aku ngeliat Jesica sedang bersama pria lain, ternyata ia juga pacarnya ,lalu dia bilang mau putus aja sama aku, aku sakit hati banget dia bilang kaya gitu, aku menyesal udah suka sama orang kaya dia.” Cerita Rendy dengan kesal.
Nayla pun berusaha menenangkannya dan menghiburnya.
“sabar ya Ren, mungkin dia bukan orang yang tepat buat kamu,tapi kamu gak usah khawatir, kamu masih punya aku,sahabatmu. Aku janji gak akan pernah ninggalin kamu. Kamu jangan sedih dan khawatir lagi ya” Nayla menghibur dan memberikan sebuah senyuman untuk sahabatnya.

Rendy pun merasa terhibur, karena ia masih memiliki sahabat yang selalu peduli sama dia.
“makasih ya Nay, kamu memang sahabat ku yang paling baik”
“iya, sama-sama Ren,” sahut Nayla.
Beberapa hari Rendi gak masuk kuliah, ia belum pulih total. Nayla pun sering menengok Rendy dan menanyakan kabarnya.
Mempunyai sahabat sebaik Nayla, Rendy sangat bersyukur. Lama-kelamaan, Rendy pun sudah bisa melupakan Jesica, karena Nayla selalu ada di sampingnya. Rendy pun mulai merasakan perasaan yang aneh dalam hatinya, lebih kuat dan lebih tulus dari perasaan yang sebelumnya ia rasakan.mungkinkah ia mulai jatuh cinta kepada Nayla sahabatnya ?
Setelah ia mulai menyadari perasaannya terhadap Nayla, selama beberapa hari Nayla tidak datang menengoknya. Rendy merasa kesepian dan sangat kehilangan. Akhirnya menanyakan keadaan Nayla kepada mita sahabat Nayla pula.
Hari terburuk dalam sejarah Rendy,hari yang tak pernah ia inginkan,Tapi akhirnya Hari itu datang juga
“Dia sakit radang otak ,aku kemarin ke rumahnya tapi dia menolak untuk bertemu denganku,kata kakaknya ia sedang ingin sendiri dulu.”
Mita menjelaskan hal ini pada Rendy dengan hati-hati. Ia tak mau Rendy kaget.
Tapi gagal, Rendy sangat kaget. ia tak tau kalau Nayla mengidap Radang otak,
“Ya Tuhan mengapa hal ini menimpa Nayla? Mengapa penyakit ini menipa seorang sahabat ku yang baik , penuh cinta dan peduli seperti dia? Mengapa Tuhan?”
Pertanyaan itu mulai membentur di kepala Rendy, sungguh tak pecaya rasanya.
Berita ini mejelaskan tentang tingkah laku Nayla yg aneh belakangan ini.Dia tidak mau betemu maupun berbicara dengan Rendy. Rendy tak perah berpikir tentang hal ini.Bagaimana bisa ia tak pernah memberitahunya tentang apa yang terjadi.
Nayla dan Rendy adalah sahabat sejak kecil.
Keesokan harinya Rendi berniat akan menengok Nayla dan ingin memberitahukan perasaannya terhadap Nayla.tiba-tiba handphone nya berbunyi ternyata itu adalah telepon dari Mita, “haloo.. ada apa Mit,,??pagi-pagi gini udah nelpon.” Tanya Rendi.
“Ren,aku Cuma mau ngasih tau kalau tadi malem Nayla meninggal dunia”ucap Mita dengan sangat pelan.
Seketika Rendi menjadi gemetar bukan main, ia tak bisa mengucapkan sepatah katapun dari bibirnya,mendadak ia jadi pucat.


“haloo..?Ren, kamu masih di situ..??”tanya Mita memastikan.
“iya,aku masih disini” jawab Rendi lemas.
“pemakaman Nayla akan dimulai jam 9 pagi..kamu pasti datang kan,,?”
“iya,aku pasti datang” jawab Rendi.
Saat itu pemakaman Nayla telah selesai dilaksanakan,Rendi memandang makam Nayla dengan seribu penyesalan,tiba-tiba Mita membangunkan Rendy dari lamunannya.
“Ren,aku mau bilang sesuatu sama kamu”
“ kamu mau bilang apa Mit?langsung aja”
“sebelum Nayla meninggal ia pernah menceritakan sesuatu sama aku”
“dia cerita apa Mit?” tanya Rendi dengan sangat penasaran.
“dia bilang,dia sudah lama punya perasaan sayang sama kamu,tapi ia tidak berani bilang hal ini sama kamu karna ia lebih mengutamakan persahabatannya daripada perasaannya.terus dia minta kalau ia telah tiada ia ingin selalu sahabatnya bahagia meskipun bukan bersamanya”
Mendengar hal tersebut Rendy sangat menyesal kenapa ia tak pernah menyadari bahwa seseorang yang selama ini menjadi sahabatnya ternyata menyayanginya lebih awal darinya.mulai saat itu Rendi sulit membuka hatinya untuk orang lain,dan ia tak akan pernah memaafkan dirinya sendiri karna telah menyia-nyiakan sahabat terbaiknya.
Rendi pun menjalani kesendiriannya sampai akhirnya ia menyusul Nayla ke alam yang berbeda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar